Kamis, 04 Oktober 2012

Cerita Malam Jum'at



     Suasana malam yang sepi. Genangan air sangat jelas terlihat pasca hujan yang turun beberapa saat yang lalu. Komplek perumahan yang berada disudut daerah yang dikelilingi oleh kebun singkong membuat siapa saja yang berada di daerah itu memakan waktu yang lumayan banyak untuk sampai ke jalan utama.

     Blok C yang berada disudut perumahan itu selalu memberikan suasana tersendiri disetiap malamnya. Ditambah lagi hawa dingin malam ini yang membuat bulu kudukku berdiri dengan cepat merangsang ke seluruh tubuhku.

     20.30 WIB, waktunya untuk kembali kerumah tercinta. Melangkah keluar pagar sebuah tempat menyalurkan kegemaranku itu, terasa sedikit berbeda dibandingkan dengan biasanya. Hawa dingin yang tidak biasa, ditambah lagi suasana sepi nan sunyi seperti sebuah perumahan tak berpenghuni. Langkah kakiku kian kupercepat setelah kuingat bahwa...

"Sekarang malem Jumat!"
 JLEB!


     Diujung jalan, ku berharap segera bertemu dengan seorang tukang ojeg! Sesampainya diujung jalan, tak seorang pun yang berada diluar rumah.

"Gileeeeeeee... Sepi banget. Komplek perumahan apa komplek pemakaman?"

Kutengok ke kanan dan kekiri yang ada hanya hembusan angin yang kembali membuat bulu kudukku berdiri. Tak lama sebuah cahaya lampu motor terlihat dari ujung jalan, sontak langkahku terhenti menunggu sang empunya motor menghampiri. Dekat, makin dekat, semakin dekat, dan lebih dekat... Namun tak seperti yang kuharapkan. Bukan tukang ojek, melainkan seseorang berbaju koko dan bersarung yang baru saja selesai sholat di masjid.

"Wah, Harkos!!"

     Suasana kian mencekam saat terdengar suara anak ayam.

"Nah loh! Kata nyokap kalo ada suara anak ayam malem-malem, berarti..."

Langkah kembali kupercepat. Tiba-tiba dari arah belakang kembali terdengar suara mesin motor yang sedang melaju. Langkahku langsung terhenti dan dengan segera ku menolehkan kepalaku kearah sumber suara tersebut berasal. Ketika kulihat tak ada seorang pun dibelakang sana dan ketika kubalikan pandanganku kembali, seorang gadis berambut panjang memakai kaos berwarna bir dan bercelana hot pants yang menaiki sebuah motor matic berwarna biru dongker berada didepanku.

"Mau bareng ka? Sekalian mau jemput mama didepan" Menawarkan.
"Boleh nih?" Tanyaku basa-basi.
"Boleh ko" Jawabnya datar.

Kunaiki motor yang ia bawa. Perlahan namun pasti, gadis yang tak ku ketahui namanya itu membawaku keluar dari komplek perumahan itu.
 
     Sepanjang perjalanan menuju jalan utama, kami saling diam. Rasanya kepala ini tak henti-hentinya melihat kearah sekeliling. Ketika melewati sebuah rumah yang memiliki kebun cukup luas, kembali terdengar suara anak ayam. Kali ini benar-benar sangat dahsyat rasa takutku. Suara anak ayam dimalam hari, seorang gadis berambut panjang yang membawaku dengan motor maticnya dan hawa malam yang sangat dingin mencekam  amat sangat terasa kali ini.

2 komentar:

  1. yah ending nya gitu doank??
    wah ga enak nieh, bwt penasaran aja, lanjutin dund ceritanya ??....

    BalasHapus
  2. Kan sengaja buat pembacanya penasaran hehe :p

    BalasHapus